Kamis, 23 September 2010

Proses Pecernaan Karbohidrat Dalam Mulut Ternak Non-Ruminasia

Dalam proses pencernaan karbohidrat terdapat perbedaan prinsipil antara ternak babi dan kuda. Perbedaan yang paling utama adalah tempat awal terjadinya proses pencernaan enzimatis dan bagian berlangsungnya pencernaan secara fermentatif zat tersebut dalam saluran pencernaan.
Proses pencernaan secara enzimatis karbohidrat pada ternak babi telah terjadi sejak dimulut, kemudian dibagian cardiac dan philorus lambung dan berakhir di usus halus (paling intensif), sedangkan pada ternak kuda hanya berlansung didaerah usus halus. Pencernaan karbohidrat secara fermentatif pada ternak babi telah dimulai dilambung pada saat lahir, tetapi secara intensif pada kedua jenis ternak terjadi di usus besar, dimana pada ternak babi lebih intensif terjadi di kolon sedangkan pada ternak kuda terjadi di secum. Hal ini menyebabkan usus besar pada ternak babi mengalami pembesaran/pengembangan di daerah kolon sedangkan pada ternak kuda mengalami pengembangan didaerah secum dengan fungsi yang relatif sama dengan rumen ternak ruminansia.
Walaupun usus besar pada kedua jenis ternak sama mengalami pengembangan dengan fungsi yang sama, namun pengembangan dan fungsi secum pada ternak kuda lebih besar dibandingkan dengan pengembangan dan fungsi kolon pada tenak babi. Perbedaan yang terjadi antara kedua jenis ternak dalam pencernaan karbohidrat terutama disebabkan jenis makanan yang dimakan yang mempengaruhi aktivitas enzim dan pengembangan struktur anatomis saluran pencernaan kedua jenis ternak.

Enzim-enzim pecerna Karbohidrat dan fungsinya
Yang tergolong sebagai enzim pencerna karbohidrat atau dikenal sebagai ‘amilase’ atau karbohidratase merupakan jenis enzim yang diskresikan dalam bentuk aktif sehingga berbeda dengan protease. Yang tergolong dalam enzim amilase adalah :
1. Ptyalin/-amilase.- Dimulut disekresikan oleh kelenjar saliva, sedangkan diusus halus disekresikan oleh kelenjar pancreas. Enzim ini berperan dalam mencerna pati (starch) dan glikogen dimulut dan usus halus serta dextrin diusus halus menjadi glukosa, maltosa dan maltotriosa. Produk pencernaan enzim ini dimulut tidak signifikan bagi ternak, tapi produk pencernaan yang berlangsung sejak didaerah lambung (cardiac dan philorus) dan usus halus sangat signifikan. Kelenjar saliva ternak kuda tidak/sangat sedikit menghasilkan enzim ptyalin, sedangkan sekresi dari kelenjar saliva ternak babi meningkat dengan bertambahnya umur.
2. Amylase.- Terdapat dalam cairan usus halus disekresikan oleh kelenjar usus halus. Enzim ini disebut juga -amilase dengan fungsi dan daya kerja serta hasil yang lebih besar dari pada enzim -amilase yang diskresikan kelenjar saliva. Enzim ini melakukan pencernaan terhadap pati dan dextrin dengan menghasilkan produk maltosa. Karena dihasilkan dalam usus halus, enzim ini bukan saja dijumpai pada ternak babi, tetapi juga pada ternak kuda.
3. Isomaltase (oligo-1,6-glukosidase / dextrinase).- Disrkesikan kelenjar pankreas dan kelenjar dalam usus halus pada ternak babi dewasa, pada waktu lahir belum diproduksikan . Enzim ini bekerja pada karbohidrat tingkat tinggi, dextrin dengan produk glukosa, maltosa dan maltotriosa. Pada ternak kuda belum diperoleh data, tetapi diduga juga diskresikan karena pakan kuda mengandung dektrin yang lebih tinggi dari pada pakan babi.
4. Maltase.- Disekresikan oleh 2 jenis kelenjar, yakni kelenjar diusus halus dan kelenjar pankreas. Maltase terdidi dari 3 jenis, yakni Maltase I (sukrase), Matase II dan maltase III. Maltase I hanya diskresikan pada saat dewasa (babi dan kuda), sedangkan maltase II dan III telah diproduksikan ternak (babi) sejak lahir dan meningkat dengan bertambahnya umur. Ini sangat berhubungan dengan jenis karbohidrat yang menjadi sasaran kerja enzim dan makanan yang dimakan. Enzim maltase I (sukrase) bekerja pada jenis gula sukrosa, sedangkan ternak babi yang baru lahir belum mengkonsumsi makanan yang mengandung sukrosa. Hasil pencernaan oleh maltase adalah glukosa.
5. Sukrase.- Disekresikan dalam 2 bentuk sebagai invertase dan maltase I, oleh kelenjar dalam usus halus dan pankreas. Pada saat ternak lahir enzim ini belum diproduksikan, tetapi meningkat dengan bertambahnya umur. Enzim sukrase bekerja pada jenis gula sukrosa untuk menghasilkan fruktosa dan glukosa.
6. Laktase.- Disekresikan kelenjar usus halus sejak dilahirkan pada ternak babi dan mungkin juga pada ternak kuda dan semua jenis ternak menyusui karena berfungsi mencerna laktosa dalam air susu. Sekresi enzim ini semakin berkurang dengan bertambahnya umur ternak.
7. Trehalase.- Baru ditemukan pada ternak babi dewasa (pada ternak kuda belum ada data), dimana aktivitasnya meningkat dengan bertambahnya umur ternak sampai dengan umur 200 hari (6 – 7 buan). Enzim ini menghidrolisis trehalosa (gula utama pada insekta) didaerah doudenum dan jejenum (dibagian 2/3 proksimal usus halus).
Proses Pencernaan Karbohidrat pada ternak babi dan kuda
Pencernaan karbohidrat pada ternak babi dan kuda berlangsung sejak dari mulut hingga ke usus besar (colon dan secum) secara mekanis, enzimatis dan secara fermentatif. Pencernaan mekanis berlangsung di mulut dengan bantuan gigi dan lidah, sementara secara enzimatis terjadi oleh bentuan enzim-enzim amilase (di mulut, daerah esofageal, cardiac, philorus dan usus halus) dan fermentatif berlangsung oleh bantuan mikroorganisme di usus besar (colon dan secum).
Pencernaan di mulut
Pencernaan enzimatis karbohidrat pada ternak babi telah berlangsung sejak makanan dimulut. Pencernaan dibagian ini terjadi dengan adanya enzim ptyalin/-amilase dalam saliva dan bantuan gigi yang secara mekanik menghancurkan partikel makanan menjadi lebih kecil. Enzim ptyalin/-amilase dimulut hanya mampu mencerna karbohidrat mudah tercerna menghasilkan glukosa. Setelah makanan dikunyah oleh gigi dan bercampur dengan saliva membentuk bolus-bolus makanan, enzim ptyalin disekresikan kelenjar saliva bersama saliva, melakukan pencernaan terhadap karbohidrat dengan menghidrolisis pati, glikogen menjadi glukosa, maltosa dan maltotriosa. Kontribusi hasil pencernaan karbohidrat didaerah ini tidak begitu berarti atau hanya sedikit bagi ternak sebagai akibat dari kurang otimumnya aktivitas enzim ptyalin. Hal ini disebabkan oleh 2 faktor : a). Singkatnya waktu keberadaan makanan dalam mulut sehingga tidak cukup waktu bagi enzim untuk beraktivitas: dan b). Tingginya pH saliva (6,4 – 6,9) yang tidak sesuai bagi aktivitas optimum enzim ptyalain yakni 5,5 – 6,5. Hasil pencernaan karbohidrat tersebut terus berlalu bersama dengan bolus makanan kelambung.
Pencernaan dalam Lambung
Setiba didaerah esofagus (esofageal) karbohidrat dalam bolus makanan masih mengalami pencernaan. Pencernaan enzimatis karbohidrat oleh enzim amilase didaerah esofagus dan berlanjut kedaerah cardiac masih berlangsung karena pH didaerah ini masih mungkin bagi aktivitas enzim ptyalin/-amilase (mencapai pH 6.0). Setelah bolus makanan berada didaerah esofagus dan cardiac, enzim ptyalin melanjutkan aktivitasnya menghidrolisis pati dan glikogen dengan hasil pencernaan yang lebih signifikan. Glukosa hasil pencernaan karbohidrat didaerah ini sebagian dapat dicerna, sedangkan maltosa dan maltotriosa bersama-sama dengan karbohidrat lainnya dalam bolus makanan berlalu kebagian tengah lambung (fundus). Tetapi aktivitas ptyalin terhenti setelah makanan berada dibagian fundus karena pH rendah (dapat mencapai 0,85), sehingga proses pencernaan karbohidrat terhenti total didaerah ini. Pencernaan karbohidrat oleh enzim ptyalin kemudian berlangsung lagi didaerah philorus karena didaerah ini mempunyai pH 6,0 – 7.0. Kondisi pH daerah pilorus menjadi tinggi karena adanya proses alkalisasi oleh garam-garam empedu yang disekresikan kelenjar empedu kedaerah pilorus, dan juga adanya pengaruh suasana dari bagian usus halus. Pencernaan enzimatis karbohidrat yang terjadi didaerah ini selain perombakan terhadap maltosa dan maltotriosa menjadi glukosa, juga hidrolisis terhadap pati dan sedikit hemiselulosa. Pencernaan enzimatis karbohidrat didaerah pilorus tidak berlangsung lama (tapi lebih lama dari pada di mulut) karena bolus makanan akan berlalu ke usus halus. Kontribusi hasil pencernaan karbohidrat didaerah lambung (cardiac dan philorus) bagi ternak babi lebih signifikan dibanding dengan hasil pencernaan dimulut. Pencernaan karbohidrat dalam lambung (cardiac dan philorus) akan semakin tinggi bila jenis karbohirat dalam ransum ternak babi berasal dari jenis mudah tercerna. Jenis enzim amilase lain yang turut terlibat dalam pencernaan karbohidrat didaerah cardiac dan philorus ternak babi adalah laktase, tetapi peranan enzim ini semakin berkurang dengan bertambahnya umur. Proses pencernaan enzimatis karbohidrat dilambung ternak kuda masih dipertanyakan sampai saat ini. Hal ini karena belum adanya data tentang enzim yang disekresikan dan juga singkatnya waktu keberadaan makanan didaerah ini, serta tingginya jenis karbohidrat tingkat tinggi dalam pakan kuda karena lebih banyak berasal dari hijauan.
Pencernaan dalam usus halus
Setiba diusus halus pencernaan karbohidrat diawali dengan sekresi enzim amylase kedalam usus halus dari kelenjar usus halus dan pankreas serta aktifnya kembali ptyalin dari saliva yang datang bersama bolus makanan. Selanjutnya enzim-enzim tersebut terlibat dalam proses pencernaan karbohidrat sesuai dengan target masing-masing.
Pencernaan karbohidrat secara enzimatis paling intensif, baik pada ternak babi maupun pada ternak kuda berlangsung didaerah usus halus. Hal ini karena didaerah ini seluruh enzim amilase diproduksi dan terlibat secara maksimal dengan peranan yang paling maksimum juga dalam pencernaan karbohidrat sesuai dengan wilayah kerjanya masing-masing. Jumlah maksimum enzim amilase dimungkinkan karena adanya sejumlah enzim amilase yang turut disekresikan oleh kelenjar pankreas kedalam usus halus selain enzim yang disekresikan kelenjar usus halus sendiri. Keterlibatan dan daya kerja enzim menjadi maksimal dimungkinkan karena kesesuaian kondisi dalam usus halus (pH 6 – 7) bagi aktivitas enzim didukung dengan lamanya keberadaan makanan didaerah ini. Kesesuaian kondisi dan lamanya keberadaan makanan diusus halus tersebut memungkinkan enzim bekerja lebih intensif dan maksimal, sehingga hasil yang diperoleh maksimal pula.
Pencernaan enzimatis karbohidrat diusus halus terutama terhadap jenis mono dan disakarida; sedangkan jenis polisakarida hanya sebagian kecil, dan terhadap oligosascarida jenis selulosa sangat kecil serta terhadap lignin tidak terjadi sama sekali.
Hasil pencernaan enzimatis karbohidrat diusus halus adalah fruktosa, galaktosa dan glukosa yang pada akhirnya dirubah menjadi glukosa sebagai produk paling akhir untuk diserap kedalam peredarasn darah.
Pencernaan dalam usus besar (Kolon dan secum)
Proses pencernaan karbohidrat di usus besar berlangsung secara fermentatif yakni proses pencernaan yang terjadi karena adanya peristiwa fermentasi karbohidrat oleh mikroorganisme. Pada ternak babi berlangsung lebih intensif dibagian kolon, sedangkan pada ternak kuda didaerah secum. Perbedaan luas/volume dan jumlah mikroorganisme di daerah pencernaan fermentatif karbohidrat pada kedua jenis ternak menyebabkan perbedaan kontribusi hasil pencernaan karbohidrat didaerah ini bagi ternak berbeda pula. Kontribusi hasil pencernaan karbohidrat disecum bagi ternak kuda lebih besar dari pada hasil dari kolon ternak babi. Walaupun berbeda dalam kontribusi hasil, namun yang memungkin berlangsungnya proses tersebut adalah sama yakni karena adanya bantuan mikroba dengan proses yang sama pula.
Jenis karbohidrat yang mengalami pencernaan fermentatif adalah karbohidrat tingkat tinggi yang tidak dapat dicerna secara sempurna/tidak sama sekali oleh enzim amilase, terdiri dari polisakarida, yakni hemiselulosa, selulosa dan lignin. Jenis karbohidrat tersebut akan berlalu dari usus halus dan kemudian mengalami fermentasi oleh mikroba diusus besar. Karena proses fermentasi/pencernaan fermentatif karbohidrat berlangsung didaerah saluran pencernaan bagian belakang, ternak babi dan kuda digolongkan sebagai: ‘hind gut fermentation animals’.

Sabtu, 18 September 2010

Penyebab kerusakan pada komputer & cara mengatasinya

1. Komputer Tidak Mau Hidup
Cara Mengatasinya :
 Cek koneksi kabel (dari power outletnya ke tombol power pada PC)
 Cek apakah stabilizer berfungsi atau tidak (jika memakai stabilizer)
 Cek kabel power pada CPU
 Jika masih juga tidak mau hidup permasalahanya mungkin pada power supply atau MB
2. Komputer Mau Hidup Tetapi Tidak Mau Booting
Cara Mengatasinya :
a. Kenali Terlebih dahulu Bunyi Beep :
• Beep 1 kali saja Tanda bahwa kondisi komputer baik
• Beep 1 kali, panjang Terdapat problem di memory
• Beep 1 kali panjang dan 3 kali pendek Kerusakan di VGA card
• Beep 1 kali panjang dan 2 kali pendek Kerusakan di DRAM parity
• Beep terus menerus Kerusakan dimodul memory atau memory video
• Cek dengan menggunakan software diganosa seperti sisoft sandra, PC mark04, PC mark05 dll
b. Jika berdasarkan hasil diagnosa sesuai dengan ciri-ciri bunyi Beep di atas, cek kembali apakah perangkat yang disebutkan di atas itu apakah sudah terpasang dengan benar, atau kalau perlu diganti beli baru saja.
3. Komputer Mau Booting Tetapi Selalu “Safe Mode “ (untuk masuk ke safe mode tekan F8)
Cara Mengatasinya :
 restart kembali komputer anda
 jika masih trouble install ulang windows anda
 jika masih safe mode juga, berarti HD anda bermasalah
 cek dengan : scan disk
4. Komputer Sering Hang
Cara Mengatasinya
 Disebabkan software mengalami crash
 tekan ctrl + alt + del >> klik End task pada program yang “Not Responding”
 tekan tombol restart pada CPU
 Disebabkan hardware mengalami konflik (adanya penambahan hardware baru)
konflik antar hardware sering terjadi pada sistem operasi windows
 install ulang windows anda, tetapi yang perlu diingat sebelum reinstall windows anda, lepaskan dulu hardware baru anda
 alankan fasilitas “add new“ hardware yang terdapat pada control panel.
5. Keyboard Tidak terditeksi Oleh Komputer
Cara Mengatasinya
 cek apakah keyboard anda sudah terpasang dengan benar
 jika sudah tapi masih juga keyboard tidak terdeteksi maka kemungkinan keyboard anda bermasalah.
 coba ganti keyboard anda, jika sudah diganti tapi juga masih bermasalah maka kemungkinan besar yang rusak adalah di bagian port keyboard di MB anda.
 Jika memang Sudah di Ganti Keyboard Baru tapi tetap tidak terdeteksi Juga Coba Ganti dengan Keyboard USB dan apabila tidak terdeteksi Juga berarti ada yang salah Pada sistem Windows anda
6. Mouse Tidak Dikenali Oleh Komputer (sama denagn kasus keyboard)
7. Pointer Mouse Selalu Meloncat-Loncat (biasanya terjadi pada mouse lama
Cara Mengatasinya
mouse kotor segera di Bersihkan (khususnya pada bola mouse)
8. Komputer Sering Crash
Cara Mengatasinya : cek semua posisi kabel, hardware, dan juga tegangan pada casing, cek suhu pada CPU dan juga cek RAM, processor dan juga VGA.
9. Bila Produsen MetherBoard(MB) Tidak Diketahui
Cara Mengatasinya :
 buka casing, dan cek CPU anda biasanya sebuah MB memiliki label produsen yang sekaligus berisi spesifikasi tipe Mbnya.
 Lihat pada manual book
 Cari data Mb lewat internet, cocokan ID yang tercetak pada sticker board dengan daftar yang terdapat pada situs www.fcc.gov/oet/fccid, dan cari daftar nomor ID yang dikeluarkan oleh lembaga perijinan untuk perangkat elektonik di Amerika
 Gunakan software analisa, seperti sandra99 dll.
10. Lupa Password BIOS
Cara Mengatasinya :
 Cabut batterey cmos pada cpu
 Atau dengan cara mencoba menebak beberapa password default untuk beberapa produsen bios misalkan AMI dan AWARD (contoh : A.M.I, AMI, AMI_SW, ALLY, 589589 dll)
11. Jam dan setting tanggal BIOS Selalu Berubah-Rubah
Cara Mengatasinya : batteray cmos sudah tidak berfungsi (mati), ganti dengan batteray yang baru
12. Menambah Perangkat Hardware Baru, Tp Tidak Terdeteksi Oleh BIOS
Cara Mengatasinya : Kemungkinan besar bios anda sudah kuno sehingga tidak dapat mendeteksi hardware yang baru, maka segera update bios anda (bisa download melalui internet, mis : www.windrivers.com)
13. Melacak Kerusakan Card Pada MB
Cara Mengatasinya :
 cobalah dengan mencabut dan menancapkan beberapa card pada MB anda
 jika booting berhasil maka card anda tidak bermasalah begitu juga sebaliknya
14. memasang Processor Baru Tp Tidak Terdeteksi
Cara Mengatasinya :
- cek apakah anda sudah memasang processor dengan benar
- cek apakah posisi jumper pada processor sudah benar (tentang jumper pada processor bisa anda periksa pada manual booknya)
15. Crash Setelah Memasang RAM Baru
Cara Mengatasinya :
- kemungkinan RAM yang anda pasang tidak kompatibel dengan komputer anda (cabut RAM tersebut)
16. Menambah RAM Tapi Tidak Terdeteksi
Cara Mengatasinya :
- Lakukan pengecekan seperti ketika kasus sebelumnya
- Pastikan slot yan dipakai sesuai, misalnya : SD RAM memiliki slot yang hampir sama dengan RD RAM tetapi RD RAM, tidak bisa terdeteksi meskipun bisa dipasang pada slot jenis SD RAM.
17. Setelah Menambah RAM Proses Komputer Manjadi Semakin Lambat
Cara Mengatasinya :
- perhatikan batas kapasitas RAM anda, misalnya RAM jenis EDO batas maksimalnya adalah 64 MB, maka ketika dipaksakan untuk ditambah maka komputer anda menjadi semakin lambat
18. Virtual Ram
Cara Mengatasinya :
- klik kanan icon My computer, pilih properties, kemudian pilih tab performance dan klik VIRTUAL MEMORY
- pilih item let me specify my own virtual memory setting (pilih HD yang akan digunakan sebagai virtual memory)
19. Monitor Tidak Mau hidup
Cara Mengatasinya :
- pastikan semua kabel power maupun konektor yang berhubungan dengan monitor ok
- pastikan juga pin yang ada pada port VGA masuk dengan sempurna tidak ada yang bengkok apalagi tidak masuk semua/salah satu pin ke port VGA
- pastikan juga VGA card
20. Monitor Menjadi Gelap Saat Loading Windows
Cara Mengatasinya :
- kemungkinan disebabkan karena setup driver untuk monitor tidak tepat (setting frekuensinya terlalu tinggi)
- masuk dulu ke dalam kondisi safe mode (tekan F8)
- install ulang driver VGAnya
21. Tampilan Tiba-Tiba Rusak Dan Komputer Manjadi Hang
Cara Mengatasinya :
- dikarenakan suhu (pada VGA card) sangat panas

Kamis, 29 Juli 2010

Minggu, 30 Mei 2010

kebutuhan mineral pada ternak babi

Selain vitamin, karbohidrat, protein, lemak dan sumber energi bahan pakan yang diperlukan oleh ternak pada makananya,yaitu mineral. Ternak juga memerlukan sejumlah unsur-unsur kimia kimiawi dalam bentuk anorganik untuk pertumbuhanya dan juga fungsi biologi yang normal. Unsur-unsur itu digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu unsure yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang besar dan unsure yang butuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit. Mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang kecil sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak jika kita tidak memperhatikanya.
Mineral ini banyak terdapat dalam sayur-sayuran dan buah-buahan. Unsur-unsur mineral ini dalam tubuh hewan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu : (a) mineral makro : Kalsium (Ca), Fosfor (P), Natrium (Na), Kalium (K), Magnesium (Mg), Sulfur (S), dan Chlor. Mineral ini kira-kira terdapat 60 - 80% dari seluruh zat organic. (b) mineral mikro : dalam golongan mineral mikro dapat digolongkan lagi menjadi esensial dan mungkin esensial dan non esensial. Unsur yang termasuk dalam esensial adalah Ferum (Fe), Yodium (I), Tembaga (PI), Seng (Zn), Mangan (Mn), Kobalt (Co), Molibdenum (Mo), Selenium (Se), Kronium (C), dan Flour (FI). Unsur yang termasuk non esensial yaitu alumenium, bor, germanium, kadium, arsen, timbale dan raksa. Sedangkan pada unsur yang mungkin esensial yaitu nikel, timah, vanadium, dan silicon.
Walaupun jumlah mineral ini sangat sedikit ini diperlukan di dalam tubuh tetapi mereka sangat penting artinya dalam proses-proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh. Oleh karena itu keberadaan mineral ini dalam bahan pakan yang disediakan untuk ternak perlu diperhatikan.
Babi secara alamiah memerlukan unsur-unsur mineral yang diperoleh dari bahan makanan yang berasal dari hijauan dan akar-akar dari dalam tanah. Di dalam kodisi semacam itu babi tidak akan kekurangan mineral, akan tetapi babi-babi yang dipelihara di dalam kandang terus menerus perlu pemeliharaan yang cermat dan hati-hati. Unsur-unsur mineral yang diperlukan ternak babi bias digolongkan menjadi 2 yaitu : unsur mayor (mayor elements) dan unsur minor (trace elements).
a. Unsur Mayor/makro (Major elements)
Adalah unsur-unsur mineral yang diperlukan dalam jumlah yang relative besar. Termasuk unsur mayor ialah : calcium, magnesium, phosphor, sodium, potassium, chlorine, besi dan sulphur.
- Calsium (ca)
Calcium diperlukan oleh semua hewan untuk pembentukan tulang dan jaringan-jaringan lainnya, dan juga untuk pembentukan darah serta produksi air susu. Oleh karena itu Ca sangat penting buat induk babi bunting yang dan menyusui, dan anak-anak babi. Sumber calcium dapat kita peroleh dari sayuran dan kacang-kacangan
Kekurangan Ca akan berakibat :
 Kehilangan nafsu makan, dan pertumbuhan terlambat.
 Mengganggu perkembanganbiakan.
 Produksi air susu pada masa laktasi rendah.
 Anak di dalam kandungan lemah atau mati.
- Phosphor (P)
Phospor berguna untuk pembentukan tulang, sel-sel tubuh, memproduksi sel jantan dan betina, metabolism karbohidrat dan lemak.
Kekurangan unsure P sangat erat hubungannya dengan Ca dalam pembentukan tulang, pembentukan sel-sel tubuh, dan sel jantan/betina dalam alat reproduksi. Sehingga apabila kekurangan unsure P di dalam makanan, akan berakibat seperti pada kekurangan Ca. dari seluruh unsure mineral, unsure Ca dan P yang paling besar, dengan perbandingan Ca : P = 2 : 1. Biasanya makanan ynag banyak mengandung protein banyak pula mengandung phosphor. Biji-bijian cukup mengandung phosphor, maka babi yang banyak mendapatkan makanan biji-bijian tidak akan kekurangan atau menderita unsure P.
- Sodium, potassium dan chlorine
Ada 3 macam unsur mineral, yang diperoleh sebagai garam dalam cairan tubuh, keringat dan saliva (air ludah). Chlorine diperlukan untuk membuat asam hydro-chloric yang terdapat di dalam alat pencernaan. Bahan makanan yang berasal dari hewan seperti tepung ikan hanya kaya akan unsure sodium dan chlorine. Sedangkan bahan makanan hijauan biasanya kaya akan potassium. Babi yang mendapatkan garam terlampau banyak dapat menimbulkan keracunan. Tetapi hal ini tak mungkin terjadi, jika rasum yang diberikan itu dalam imbangan yang sesuai dengna persediaan air minum yang cukup dan bersih.
- Besi (Fe)
Zat besi merupakan unsure yang sangat penting di dalam darah, yakni untuk membentuk haemoglobine yang berguna untuk mengangkut O2 (Oxygen) ke seluruh tubuh.
Definisenzi zat besi (Fe) menyebabkan anemi, yang biasa diderita oleh babi-babi kecil yang berada di dalam kandang terus-menerus. Akan tetapi babi yang hidupnya di atas tanah terus-menerus tidak akan kekurangan zat besi.
b. Unsur Minor/mikro (Trace Mineral)
Unsur ini diperlukan dalam jumlah yang kecil. Termasuk unsure minar ialah : tenaga, yodium, manga dan zinc (seng).
- Tembaga (Copper)
Zat tembaga berhubungan erat dengan zat besi dalam pembentukan darah. Pada babi, unsur tersebut juga penting bagi pertumbuhan dan konversi makanan. Kekurangan unsur ini akan menyebabkan babi mudah scours (mencret).
- Mangan (Mg)
Zat ini diperlukan untuk pembentukan tulang dan reproduksi yang normal. Kekurangan usur ini menyebabkan babi menjadi lumpuh. Katul banyak terdapat unsur Mg. karena pada umumnya babi-babi di Indonesia banyak mendapatkan makanan dari katul, maka kemungkinan defisiensi unsur Mg jarang terjadi.
- Yodium
Yodium diperlukan untuk kelenjar tyroid, yang menghasilkan suatu bahan yang disebut thyroxine. Thyroxine diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh yang normal. Kekurangan unsur ini berakibat kesuburan menurun dan anak yang dikandung bias mati atau bulu rontok.
- Seng (Zinc)
Kekurangan unsur ini akan menyebabkan penyakit yang disebut “Parakeratosis”. Adapun gejala dari penyakit ini adalah pertumbuhan lambat, Efisiensi terhadap makanan rendah, nafsu makan berkurang, kulit luka atau rusak, warna kulit merah, terutama di atas perut, kemudian diikuti keadaan kulit pecah-pecah atau seperti sisik. Hal ini biasanya terjadi pada babi-babi muda. Bisa dilakukan pencegahan dengan memberikan 150-200 gram Zinc Carbonat/ton makanan kepada ternak.

Jumat, 28 Mei 2010

Macam-macam Vitamin

A. Vitamin yang larut dalam air
Vitamin yang larut di dalam air dapat di kelompokkan menjadi dua yaitu vitamin B dan vitamin C.
1. Vitamin B
Vitamin ini dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :
- Thiamin (Vitamin B1)
Kebutuhan
RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata makanan per hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari. Makanan yang seimbang akan memberikan cukup thiamin. Orang yang berpuasa atau melakukan diet harus memastikan bahwa mereka mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000 kkalori makanan.
Sumber-sumber utama
Daging babi merupakan sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, hati, biji bunga matahari, sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan tepung terigu.
Fungsi
Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Sistem syaraf dan otot tergantung pada thiamin.
Gejala kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles' (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.
Keracunan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
- Riboflavin (Vitamin B2)
Kebutuhan
RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk 2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini penting untuk pertumbuhan.
Sumber-sumber utama
Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk riboflavin. Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan sumber yang baik.
Fungsi
Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut
Gejala kekurangan
Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
- Niacin (vitamin B3)
Kebutuhan
RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE merupakan jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang secara teori dibuat dari prekusor asam amino triptophan. 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin.
Sumber utama
Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling baik.
Fungsi
Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolis, terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
Gejala kekurangan
Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Keracunan
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.
- Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Kebutuhan
Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi sehari-hari harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. RDA untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk wanita.
Sumber utama
Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.
Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
Gejala kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan sawan.
Keracunan
Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.
- Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat)
Kebutuhan
RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang berhubungan dengan pertumbuhan sel, seperti kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti measles , meningkatkan kebutuhan akan folat.
Sumber utama
Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati juga mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit folat.
Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
Gejala kekurangan
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan.
Keracunan
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
- Vitamin B12 (Kobalamin)
Kebutuhan
RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.
Sumber utama
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12.
Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
Keracunan
Tidak ada gejala keracunan yang berhubungan dengan vitamin B12
- Asam pantotenat
Kebutuhan
Tidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup adalah antara 4 sampai 7 mg perhari .
Sumber utama
Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Daging, ikan, unggas (ayam, itik dll), semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama.
Fungsi
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi.
Gejala kekurangan
Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi dapat menyebabkan muntah, sulit tidur dan kelelahan.
Keracunan
Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
- Biotin (Vitamin B8)
Kebutuhan
Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA. Perkiraan aman dan cukup yang dapat dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara 30-100 mikro-gram perhari.
Sumber-sumber utama
Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan.
Fungsi
Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Gejala kekurangan
Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.
Keracunan
Keracunan biotin tidak biasa terjadi.
2. Vitamin C
Kebutuhan
RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari
Sumber-sumber utama
Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis), melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.
Fungsi
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.
Gejala kekurangan
Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
Keracunan
Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu ginjal.
B. Vitamin yang larut dalam lemak
Pengelompokan vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E dan K.
- Vitamin A
Kebutuhan
Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi dari dua senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani, tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah vitamin A yang disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE perhari untuk pria dan 800 mikro-gram untuk wanita.
Sumber-sumber utama
Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak. Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A.
Fungsi
Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari penglihatan. Vitamin A juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker.
Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius. Hal ini biasanya disertai kekurangan protein dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan didalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini. Bagaimanapun, jika hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi, gejalanya mungkin sangat jelas dan berat.
Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal ini juga dapat berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan. Kekurangan vitamin ini juga dapat mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi. Anemia merupakan akibat yang lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Keracunan
Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala dan lemah otot.
- Vitamin D
Kebutuhan
Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan tetap sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D adalah 5 mikro-gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat keracunan.
Sumber-sumber Utama
Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya susu dan margarine yang diperkaya dengan vitamin D.
Fungsi
Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal.
Gejala kekurangan
Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan kalsium. Tulang tidak dapat mengeras dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok akibat berat badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga merusak sistem syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot.
Keracunan
Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah. Kalsium dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal. Gejala tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu.
- Vitamin E
Kebutuhan
RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita.
Sumber-sumber utama
Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar.
Fungsi
Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang melewati paru-paru.
Gejala kekurangan
Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis.
Keracunan
Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.
- Vitamin K
Kebutuhan
Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu.
Sumber-sumber utama
Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.
Fungsi
Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.
Gejala Kekurangan
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
Keracunan
Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak.

Kampung Halamanku

MODEL USAHA PETERNAKAN SAPI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA – KENDARI KABUPATEN BOMBANA KELURAHAN KASIPUTE KECAMATAN RUMBIA
Model atau jenis usaha peternakan di Sulawesi Tenggara – Kendari masih sangat tradisional, karena pengetahuan masyarakat tentang cara beternak yang masih kurang. Oleh karena itu keberhasilan akan produksi oleh ternak ditentukan oleh alam. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini tentang cara pemeliharaan ternak dan cara pemberian pakan.
a. Cara pemeliharaan
Adapun sistem pemliharaan ternak di kampung saya (Bombana) yaitu sebagian besarnya memakai system pemeliharaan secara ekstensif, Karena hampir 95% ternak dilepaskan pada waktu siang maupun malam. Hal ini disebabkan karena beberapa factor, yaitu :
- Padang atau area untuk penggembalaan sangat luas yang terdiri dari padang rumput dan pegunungan
- Tingkat pengetahuan penduduk yang masiih sangat rendah tentang cara beternak yang baik untuk menghasilan penghasilan yang besar
- Tingkat pendapatan penduduk yang masih rendah karena masih menggunakan alat tradisional. Contohnya ternak sapi digunakan untuk membajak sawah.
- Harga makanan lain selain dari daging relative murah
- Penduduk mementingkan pekerjaan lain dari pada beternak, terkecuali beternak unggas.
- Adanya rasa malas penduduk untuk beternak karena masih banyak pekerjaan lain yang masih lebih menguntungkan dari pada beternak
b. Pakan
Di kampung saya terdiri dari sekitar 50% lahan digunakan sebagai lahan pertanian yang panenya 2 kali dalam setahun, hal ini disebabkan karena irigasi (pengairan) yang ada sangat baik karena walaupun musim kemarau datang selama 1 tahun para petani masih dapat bertani seperti biasanya.
Ternak sapi yang miliki oleh masyarakat sebagian besarnya ada yang dilepas terus menerus yang induknya diberi tanda khusus agar mudah dikenal, pemiliknya hanya mengecek dan memperkirakan jumlah perkembangan ternaknya setiap tahun dan jika suatu waktu jika membutuhkan biaya mendesak maka ternak itu dapat ditangkap dan dijual untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sedangkan sebagian kecilnya ternak diikat untuk digunakan sebagai pembajak sawah. Maka dari itu pemberian pakan pada ternak di kampung saya dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Untuk ternak yang ikat
Pada ternak yang dipelihara secara intensif pemberian pakan pada ternak dapat diperoleh dari :
- Ternak memperoleh pakan dari tempat digembalakan atau tempat ternak tersebut diikat
- Ternak memperoleh pakan dari limbah-limbah rumah tangga. Contohnya : kulit pisang, sisa sayur-sayuran dan lain-lain
- Dari hasil perkebunan ternak dapat memperoleh pakan seperti jambu mente dan batang pisang
- Untuk pakan rumput, peternak memperoleh rumput dengan cara memotong rumput di pematang sawah, di pinggir jalan dan bagian lahan sawah yang belum digarap oleh ternak atau mesin kontraktor.
- Untuk legume kita dapat memberikan kepada ternak dengan cara memotong ranting-ranting pohon yang dapat dimakan atau dikomsumsi oleh ternak.


2. Untuk ternak yang dilepas
Pakan yang diperoleh untuk ternak yang dilepas sangat berfariasi, karena ternak yang dilepas bertempat di pegunungan dan dataran jadi secara tidak langsung jenis pakan yang dikomsumsi oleh ternak berbeda-beda mungkin yang berada di pegunungan sebagian besar mengkomsumsi legum sedangkan pada ternak yang berada di dataran rendah dapat mengkomsumsi sebagian besar rerumputan dan sedikit legum.

TERNAK KELINCI DAPAT MENAMBAH PENDAPATAN RUMAH TANGGA

CARA BETERNAK KELINCI
Ternak kelinci merupakan salah satu ternak yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, saya mengatakan demikian karena kelinci dapat memanfaatkan limbah dari rumah tangga dan hasil sisa pertanian. Bagi masyarakat yang ingin beternak kelinci di bawah ini saya akan menguraikan lebih jelas mengenai cara beternak kelinci dengan baik demi memenuhi kebutuhan rumah tengga.
Adapun alasan mengapa kelinci mempunyai nilai ekonomis, yaitu:
a. Pemeliharaan dan perawatannya mudah
b. Tidak membutuhkan lahan yang luar
c. Biaya produksi relatif murah sehingga tidak membutuhkan modal besar
d. Ternak penghasil daging berkualitas dengan kadar lemak rendah
e. Ketersediaan pakan yang melimpah, karena mampu memanfaatkan pakan dari sisa dapur dan hasil sampingan produk pertanian
f. Termasuk ternak yang prolific, yaitu ternak yang mampu beranak banyak per kelahiran
g. Hasil sampingannya pun masih bisa dimanfaatkan
Berikut beberapa hal yang harus mendapat perhatian sebelum anda memulai beternak kelinci :
a. Pemilihan lokasi
Pemilihan lokasi ternak kelinci banyak dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya :
- Lokasi sebaiknya dekat dengan sumber pakan (areal tanaman sayur, pasar sayur, atau pasar–pasar secara umum)
- Lokasi dekat dengan daerah pemasaran. Namun hal ini tidak berlaku bagi peternak yang sudah punya komunitas atau paguyuban
- Temperatur atau suhu ideal antara 15-25C
- Sebisa mungkin diusahakan lokasi kandang dekat dengan aliran sungai dan jauh dari permukiman penduduk
- Lokasi aman dari binatang buas atau pencuri
b. Memilih bibit
Kriteria berikut bisa dijadikan pedoman untuk memilih bibit kelinci :
- Induk diketahui tetuanya atau dengan kata lain calon induk mempunyai catatan produksi (jumlah anak perkelahiran, daya tumbuh, dll) dan catatan reproduksi (servis per conception, fertilitas, keadaan alat reproduksi dll)
- Induk mempunyai putting susu lebih dari 8 buah
- Tingkah laku tidak nervous dan mempunyai cukup bulu untuk membuat sarang
- Kondisi fisik yang normal seperti badan sehat, mata bersinar, bulu yang bersih dan tidak kusut, telinga tegak tidak pepleh, dan lain sebagainya
c. Pakan
Banyak jenis tanaman dan sayuran yang bisa diberikan kepada kelinci. Ynag penting adalah makanan tersebut mampu memenuhi kebutuhan nutrisi kelinci yang harapannya adalah ternak tersebut mampu tumbuh dan berkembang dengan baik dan menampilkan catatan produksi yang baik sehingga memberi keuntungan pada kita. Di antara komposisi ransum ternak kelinci yang bisa dipakai acuan adalah pakan terdiri dari konsentrat 50 gram untuk kelinci pertumbuhan dan penggemukan, 70 gram untuk induk bunting, 150-200 gram untuk induk menyusui, sedang rumput diberikan secara ad libitum (tak terbatas).
d. Reproduksi
Aspek reproduksi memegang peranan penting dalam rangka pertambahan jumlah populasi. Ternak kelinci termasuk dalah satu jenis ternak prolific artinya mampu beranak banyak per kelahiran. Ada beberapa kiat agar ternak kelinci mempunyai catatan reproduksi yang baik :
- Umur pertama kali dikawinkan berkisar antara 5-6 bulan
- Memilih waktu kawin pagi hari atau sore hari
- Imbangan sex ratio adalah 1:10, artinya seekor pejantan melayani 10 ekor induk
- Perkawinan kembali setelah beranak. Apabila yang diharapkan dari ternak kelinci adalah bakalan maka induk bisa dikawinkan 7-10 hari setelah beranak. Tapi apabila yang diinginkan nnatinya adalah sebagai ternak pengganti (stock replacement) maka sebaiknya induk dikawinkan kembali 40-45 hari setelah beranak atau setelah anak-anak lepas sapih
e. Kandang
Berfungsi untuk melindungi kelinci dari pengaruh luar seperti cuaca buruk, binatang buas dan pencuri. Ternak kelinci bisa dipelihara secara koloni dan individual. Namun menurut pengalaman dan pengamatan bahwa kelinci-kelinci yang dikandangkan akan lebih mudah pengawasan, dan penanganannya. Memang tidak ada standar baku dalam membuat kandang kelinci. Intinya adalah kelinci tersebut merasa nyaman tinggal didalamnya sehingga akan menampilkan produksi terbaiknya. Tapi perlu diingat pula tentang biaya pembuatannya, jangan sampai modal nanti habis hanya untuk membuat kandang. Tetapi tidak salah kalau anda mencoba ukuran yang sering digunakan orang yaitu dengan ukuran PxLxT = 90×60x60 cm. apabila dalam sarang tersebut akan diletakkan sarang maka ukuran sarang berkisar PxLxT = 40×30x30cm.

SELAMAT MENCOBA

LAPORAN PRAKTIKUM (Pencernaan Ruminansia dan Non Ruminansia)

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sistem pencernaan sangat berpengaruh dalam proses kehidupan makluk hidup. Pengetahuan tentang organ pencernaan sangat penting karna berhubungan erat dengan proses pencernaan termasuk absorbs. Proses pencernaan sepertti sebuah Industri , misalnya industry testil yang menghasilakan pakian, dalam industry iniada tiga kompenen yang harus di lewati yaitu input, proses, dan output selain itu ada limbah . kalau dalam industri tekstil inputnya yaitu berupa bahan baku yaitu benang lalu di masukkan dalam mesin dip roses untuk mengolah bahan baku tersebut lalu keluarlah hasilnya berupa pakian, samahalnya dalam proses pencernaan ada tiga komponen yaitu input,proses dan ouput. kalau berbicara tentang pencernaan ipunya berupa bahan makanan ,bahan makanan ini di gunakan sebagai bahan baku,tidak mungkin proses pencernaan terjadi tanpa adanya bahan baku yang akan di cerna. Oleh karna itu akan di bahas dalam makalah ini.
Pemberian pakan pada ternak ruminansia maupun pada ternak ruminanisa secara praktis memerlukan keterangan dasar mengenai zat-zat makanan yang terkandung di dalam bahan makanan dan zat-zat yang di perlukan oleh tubuh esuai dengan status fisilogisternak. Akan tetapi secara ilmiah pemberian pakan pada ternak memerlukan pengetahuan tentang at-zat makanan dan metabolismenya. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas juga mengenai klasifikasi bahan pakan.
2. Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini adalah sbb:
1. Untuk mengetahui bagian - bagian organ pencernaan pada ternak ruminansia dan unggas
2. Untuk mengetahui bagian-bagian saluran pencernaan pada ternak ruminansia dan unggas.
3. Untuk mengetahui bahan-bahan pakan yang yang dapat di cerna pada ternak
4. Untuk mengetahui perbedaan (organ pencernaan dan bahan pakan) pada ternak ruminansia dan unggas
3. Waktu dan Tempat
1. Waktu : Jum’at, 29 Januari 2010, Pukul 08 : 00 – selesai
2. Tempat : Laboratorium Fapet Undana
4. Alat dan Bahan
1. Alat :
- Pisau
- Mistar / penggaris
- Plastik
2. Bahan
- Saluran pencernaan ternak kambing
- Saluran pencernaan ternak ayam
- Bahan-bahan pakan:
o Jagung
o Tepung ikan
o Lamtoro
o Neobro (nutrient fit aditif)

B. HASIL PENGAMATAN
1. Fisiologi Pencernaan pada Ternak Ruminansia (kambing)
a. Mulut
Pencernaan pakan pada ternak ruminansia (kambing) diawali dari mulut yang dibantu oleh organ-organ yang ada di dalamnya:
• Gigi berfungsi sebagai memotong pakan
• Lidah berfungsi sebagai pembolak - balik pakan
• Kelenjar saliva berfungsi sebagai melicinkan pakan agar pakan lebih mudah untuk ditelan.
b. Lambung
Pada ternak ruminansia atau lebih dikenal dengan hewan memamah biak (kambing), lambung terdiri atas 4 bagian yaitu:
• rumen (perut besar) : memiliki panjang 39 cm
• retikulum (perut jala) : memiliki panjang 17 cm
• omasum (perut kitab) : memiliki panjang 10 cm
• abomasum (perut masam) : memiliki panjang 27 cm
c. Usus halus
Usus halus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang yaitu 1495 cm, yang terdiri dari tiga bagian yaitu :
• Duodenum
• Jejunum
• Ileum
Di dalam usus halus pencernaan pakan juga dibantu oleh
• Getah duodenum
• Getah pancreas
• Empedu
• Getah villi
d. Usus besar
Usus besar memiliki panjang 420 cm, terdiri atas 3 yaitu:
• Sekum
• Colon
• Rectum
2. Fisiologi Pencernaan pada Ternak Unggas
a. Mulut
b. Oesofagus : memilki panjang 13 cm
c. Tembolok (Crop)
d. Proventrikulus : memliki panjang 4 cm
e. Ventrikulus (gizzard) : Ventrikulus memiliki panjang 5 cm.
f. Usus halus
g. Usus halus memilki panjang 107 cm, terbagi atas 4 bagian yaitu:
• Duodenum
• Jejenum
• Ileum
• Coecum
• Seka kiri : 16 cm
• Seka kanan : 13 cm
h. Usus besar
i. Kloaka
3. Bahan-bahan pakan
- Jagung
- Tepung ikan
- Lamtoro
- Neobro (nutrient fit aditif)
C. PEMBAHASAN
Proses pencernaan ternak ruminansia dan non ruminansia berdasarkan susunan anatomi dan fisilogi organ pencernaan terdapat banyak perbedaan. Perbedaan ternak tersebut di sebabkan adanya perbedaan jenis pakan dan proses pencernaan. Keistimewaan yang khas dimiliki oleh ternak rumunansia karena mempunyai rumen yang besar. Pada ternak ruminansia, fermentasi mikrobiologis sangat ekstensif terutama terhadap bahan makanan nabati yang mengandung selulosa. Oleh karena itu, sesuai praktikum proses pencernaan pada ternak ruminansia dan non ruminansia khususnya ternak kambing dan ayam akan dibahas lebih lanjut mengenai organ pencernaannya.
1) Organ Pencernaan pada Ternak Ruminansia
- Mulut
Pencernaan di dalam mulut bertujuan untuk memecah pakan agar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mencampurnya dengan saliva sehingga pakan mudah ditelan. Fungsi saliva yaitu untuk menjaga pH rumen, sebab asam yang terjadi selama fermentasi akan dapat menurunkan pH cairan rumen 2,5-3,0. Saliva dalam mulut berasal dari 3 pasang kelenjer yaitu:
• kelenjer submaksilaris atau sub mandibularis yang terletak pada sisi ruang bawah.
• Kelenjer sub lingualis yang terletak dibawah lidah, dan
• kelenjer parotis yang terletak didepan masing-masing telinga.
Pada rongga mulut pencernaan dapat terjadi baik secara mekanis maupun chemis.Di dalam mulut terdapat gigi, lidah dan saliva yang memiliki fungsi masing-masing. Fungsi gigi adalah memotong, merobek atau menghancurkan bahan makanan ketika berada dalam mulut. Proses ini dinamakan proses pencenaan secara mekanik dengan bantuan saliva dan lidah.
Saliva (air ludah) terdiri atas tiga yaitu glandulae parotidae, glandulae mandibularis ,glandulae sub ligualis minor dan major yang berfungsi untuk melicinkan pakan agar memudahkan masuk ke oesophagus.
 Gigi
Tulang gigi tersusun atas zat dentin, yang di dalamnya terdapat sumsum gigi atau pulpa. Pada bagian ini terdapat serabut syaraf dan pembuluh darah. Semen yaitu bagian pelapis bagian dentin (tulang gigi) yang masuk ke rahang.
 Lidah
Selain alat pengecap lidah juga memiliki fungsi sebagai : Membantu untuk membolak-balik makanan dan membantu mendorong makanan dalam proses penelanan
 Kelenjar ludah (glandula salivales) : Pada rongga mulut terdapat 3 pasang saluran dari kelenjar ludan: glandula parotis, glandula submaxilaris dan glandula sublingualis.
Fungsi air ludah :
1. Untuk memudahkan penelanan dan pencernaan. Yang berbentuk lendir berperan dalam penelanan, sedang yang berbentuk ca
2. Sebagai pelindung selaput mulut dari panas, dingin, asam dan basa.
- Oesophagus
Merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung. Sepertiga bagian atasnya terdiri dari otot lurik, sedang duapertiga bagian bawahnya terdiri dari otot polos. Makanan pada saluran ini hanya memerlukan waktu 6 detik untuk sampai ke lambung sebab adanya gerak peristaltik (meremas) dinding oesofagus. Gerakan ini terjadi karena otot memanjang dan melingkar dinding oesofagus mengerut bergantian. Lubang oesophagus terlihat besar dan relative lebih besar dari oesophagus hewan-hewan ruminansia tetapi pendek. Diameter pada kambing 2,5 cm dan panjangnya.
- Lambung
Lambung Ruminansia terdiri atas 4 bagian yaitu : rumen, reticulum, omasum, dan abomasum.
Pada waktu rumenensia masih menyusui rumen dan Reticulum berkembang sempurna sehingga air susu terus masuk kedalam Omasum dan abomasum.
Isi rumen tersusun dari air sebanyak 85-93% dan dibagi dalam 2 bagian yaitu :
• Bagian bawah yang keadaannya cair dengan partikel-partikel pakan yang larut.
• Bagian atas yang mengandung bahan pakan yang masih kasar.isi Rumen selalu mengalami pencampuran dengan adanya gerakan atau kontraksi yang teratur dari dinding rumen dan juga dengan adanya ruminas.
Isi rumen selalu mengallami pencampuran dengan adanya gerakan atau kontraksi yang teratur dari dinding rumen. Pencernaan pakan di dalam Ruminoretikulum di lakukan oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme rumen.
Merupakan kantong besar yang terdapat di bawah sekat rongga badan, sedikit agak ke kiri. Lambung terdiri atas 3 daerah, yaitu :
• daerah kardiak : paling dekat dengan hati dan merupakan tempat masuk pertama kali makanan dari oesofsagus
• daerah fundus : bagian tengah yang membulat
• daerah pilorus : bagian bawah yang paling dekat dengan usus halus
Akibat dari kontraksi otot lambung makanan akan teraduk sehingga menyebabkan makanan berbentuk seperti bubur disebut chyme. Bagian dalam dari dinding lambung menghasilkan lendir atau musin, sedang bagian fundus menghasilkan getah lambung.
Dinding lambung dapat menghasilkan hormon gastrin dan mengandung kelenjar getah lambung. Hormon gastrin berguna untuk merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar getah lambung dapat menghasilkan HCl, pepsinogen dan renin. Fungsi HCl :
 Menyebabkan lingkungan asam (pH 1 – 3) sehingga dapat membunuh kuman penyakit yang masuk bersama makanan
 Mengaktifkan getah lambung yang mengandung pepsinogen, yang oleh HCl diaktifkan menjadi pepsin yang berfungsi memcah protein menjadi pepton
 Membantu membuka menutup sfingter yang terdapat di antara pilorus dengan usus 12 jari (duodenum)
 Merangsang kelenjar dinding sel usus untuk menghasilkan sekretin (hormon yang merangsang pengeluaran getah pankreas) dan kolesitokinin (hormon yang merangsang pengeluaran empedu)
 Lambung juga menghasilkan enzim renin yang berfungsi untuk menggumpalkan kasein dalam susu.
Ternak ruminansia mempunyai lambung yang sangat beasar dibangdingkan dengan Hewan Non ruminansia, yaitu mengisi kira-kira ¾ dari ruang perut.sebagian besar terletak sebelah kiri dari ruang perut dan sedikit melewati garis median kesebelah kanan,hanya sebagian kecil saja yang diisi oleh gulungan usus dan limfa.
- Usus halus
Usus halus merupakan tempat terjadi penyerapan zat-zat makanan terutama pada jejenum dan ileum. Usus halus pada semua ternak termasuk Ruminansia terdiri atas 3 bagian yaitu:
a. Duodenum (usus 12 jari)
b. Jejunum (usus kosong)
c. Ileum (usus penyerapan)
- Usus besar
Usus besar terdiri atas 3 yaitu:
a. Sekum
b. Colon
c. Rectum.
Getah pencernaan
Getah percernaan mempunyai peranan penting didalam proses pencernaan karena di dalam getah pencernaan tersebut terkandung berbagai macam ensim.Ada 5 macam getah pencernaan yang utama yaitu :
- Saliva
- Getah lambung
- Getah usus
- Empedu
- Getah pancreas
Pankreas berfungsi sebagai “endokrin” (sekresi hormon pada sel langerhans, misalnya insulin). Selain berfungsi sebagai “endokrin”, pankreas juga memiliki fungsi eksokrin (sekresi seta h pankreas) di dalam gerah pankreas terdapat enzim (HCO3)2 dan Cl-. Fungsinya adalah untuk memproduksi enzim dan solubilitas (pelarut) lemak atau minyak. Fungsi eksokrin di kontrol oleh hormone skretin dan pakreozimin (meningkat), saraf fagus (menurun), pH ingesta yang ingestanya bersifat asam, sehingga sekresi getah pangkreas meningkat.
2) Organ Pencernaan pada Ternak Unggas
Unggas tidak mempunyai bibir, pipi dan gigi tetapi mempunyai paruh sebagai gantinya sehingga pakan yang berada dalam mulut langsung di telan masuk kedalam tembolok yang merupakan pembesaran oesophagus.
a. Mulut
Pakan masuk mulut dalam keadaan utuh atau sudah dikoyak oleh paruh, kemudian dengan tekanan lidah akan masuk ke rongga pharink dank e oesofagus. Dalam mulut menghasilkan saliva yang mengandung amylase dan maltase, pencernaan belum optimal karena di mulut pakan hanya lewat.
b. Oesofagus
Di dalam oesofagus pakan akan menuyju ke tembolok dengan bantuan mucosa yang dihasilkan oleh oesofagus.
c. Tembolok (Crop)
Tembolok adalah modifikasi dari oesofagus yang berfungsi menyimpan pakan sementara. Di tembolok pakan sekaligus direndam sehingga menjadi lebih lunak.
d. Proventrikulus
Proventrikulus atau juga disebut dengan perut kelenjar yang mensekresikan pepsinogen dan HCl untuk mencerna Protein dan lemak. Pencernaan belum maksimal karena di proventrikulus pakan hanya tinggal sebentar.
e. Empedal (gizzard)
Berfungsi sebagai pelumat pakan dan mencampur dengan air sehingga menjadi pasta (Chymne). Kekuatan empedal dipengaruhi dari kebiasaan makan ayam, ayam yang hidup bebas berkeliaran memilki empedal yang lebih kuat dari pada empedal ayam yang dikurung dengan pakan yang lebih lunak. Pada empedal disekresikan coilin untuk melindungi permukaan empedal terhadap kerusakan yang disebabkan oleh pakan atau benda lain yang tertelan. Di empedal ini pakan dicerna secara mekanik.
f. Usus halus
Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Duodenum
Bagian ini adalah bagian paling atas dari usu halus. Di sini terjadi pencernaan yang paling aktif dengan hidrolisis dari nutrient kasar yang berupa pati lemak dan protein. Penyerapan hasil pencernaan sebagian besar terjadi di duodenum ini. Di duodenum disekresikan enzim dari pankreasdan dari getah empedu.
b. Jejenum
Adalah kelanjutan duodenum yang berfungsi seperti duodenum yaitu penyerapan makanan yang belum selesai saat di duodenum.
c. Ileum
kelanjutan dari jejunum dengan fungsi yang sama yaitu penyerapan makanan dan pencernaan secara enzimatis.
Coecum
Terdiri atas 2 ceca atau saluran buntu. Nutrient yang tidak tercerna akan mengalami dekomposisi oleh microba coecum. Tetapi penyerapan sangat sedikit. Di coecum pakan mengalami pencernaan secara mikrobiologi.
g. Usus besar
Atau disebut juga intestinum crasum. Disini terjadi perombakan partikel pakan yang tidak tercerna oleh mikroorganisme menjadi feses. Di bagian ini juga bermuara saluran urine dari ginjal. Sehingga urine dan feses yang keluar akan menjadi satu dan disebut ekskreta. Feses dan urine juga akan mengalami penyerapan air sekitar 72-75%. Disini juga terdapat muara saluran reproduksi.
h. Kloaka
Adalah tempat keluarnya ekskreta juga telur pada ayam betina. Pakan dalam saluran pencernaan ayam kurang lebih 4 jam.
3) Klasifikasi Bahan Pakan
Bahan makanan ternak atau pakan dapat diartikan sebagai semua bahan yang dapat di makan oleh ternak . Bahan pakan mengandung sejumlah senyawa yang di butuhkan oleh ternak dalam menunjang proses kehidupan yang di sebut zat makanan . zat makanan berasal dari dua sumber yaitu nabati dan hewani.
Bahan pakan mempunyai kandungan seratnnyang berbeda sehingga di jadikan acuan pengelompokan bahan pakan . bahan pakan di bedakan menjadi 8 yaitu :
1. Pakan kasar
Pakan kasar merupakan hijauwan kering dan jerami yang di cirikan dengan kandungan serat kasar lebih dari 10% dan mempunyai dinding sel diatas 35%
2. Hijauan
Hijauan merupakan makanan pokok bagi ternak ruminansia yang berupa rumput, legume dan pohon makanan ternak lainnya. Hijauan dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu hijauan segar dan hijauan kering.
3. Silase
Silase merupakan makanan ternak yang sengaja disimpan dan diawetkan dengan proses fermentasi dengan maksud untuk mendapatkan bahan pakan yang masih bermutu tinggi serta tahan lama agar dapat diberikan kepada ternak pada masa kekurangan pakan ternak.
4. Sumber energy
5. Sumber protein
Merupakan bahan pakan dengan kandungan protein kasar 2%atau lebih yang berasal dari hewan (termasuk yang silase) dan tanaman
6. Sumber mineral
Merupakan semua bahan pakan yang mengandung cukup banyak mineral
7. Sumber vitamin
Vitamin adalah zat organik penting yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk berbagai reaksi metabolisme dan mempertahankan kesehatan tubuh. Vitamin terutama disuplai dari makanan. Sumber vitamin yang paling baik adalah makanan sehingga orang sehat yang makanannya bermutu baik mesti sudah mendapat jumlah vitamin yang cukup. Manusia tidak dapat mensintesa vitamin dalam tubuhnya kecuali vitamin D pada kulit, nicotinamide dan tryptophan.
Vitamin dikelompokkan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut di dalam air terdiri dari vitamin B (Thiamin, Riboflavin, Niacin, Folat, Vitamin B12, Vitamin B6 dan Biotin) dan C sedangkan vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K.
8. Pakan aditif
Pakan aditif merupakan pakan tambahan yang diberikan kepada ternak dan bukan merupakan pakan utama.
D. PENUTUP
Kesimpulan
1. Perbedaan antara ternak ruminansia dengan ternak unggas terletak pada organ pencernaan, yaitu pada lambung dimana ternak ruminansia memiliki lambung kompleks (rumen, reticulum, omasum, dan abomasum) sedangkan pada ternak unggas memilki lambung tunggal yaitu abomasum.
2. Pakan utama dari ternak ruminansia adalah hijauan sedangkan pada ternak unggas pakan utamanya adalah konsentrat.