Jumat, 28 Mei 2010

Kampung Halamanku

MODEL USAHA PETERNAKAN SAPI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA – KENDARI KABUPATEN BOMBANA KELURAHAN KASIPUTE KECAMATAN RUMBIA
Model atau jenis usaha peternakan di Sulawesi Tenggara – Kendari masih sangat tradisional, karena pengetahuan masyarakat tentang cara beternak yang masih kurang. Oleh karena itu keberhasilan akan produksi oleh ternak ditentukan oleh alam. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini tentang cara pemeliharaan ternak dan cara pemberian pakan.
a. Cara pemeliharaan
Adapun sistem pemliharaan ternak di kampung saya (Bombana) yaitu sebagian besarnya memakai system pemeliharaan secara ekstensif, Karena hampir 95% ternak dilepaskan pada waktu siang maupun malam. Hal ini disebabkan karena beberapa factor, yaitu :
- Padang atau area untuk penggembalaan sangat luas yang terdiri dari padang rumput dan pegunungan
- Tingkat pengetahuan penduduk yang masiih sangat rendah tentang cara beternak yang baik untuk menghasilan penghasilan yang besar
- Tingkat pendapatan penduduk yang masih rendah karena masih menggunakan alat tradisional. Contohnya ternak sapi digunakan untuk membajak sawah.
- Harga makanan lain selain dari daging relative murah
- Penduduk mementingkan pekerjaan lain dari pada beternak, terkecuali beternak unggas.
- Adanya rasa malas penduduk untuk beternak karena masih banyak pekerjaan lain yang masih lebih menguntungkan dari pada beternak
b. Pakan
Di kampung saya terdiri dari sekitar 50% lahan digunakan sebagai lahan pertanian yang panenya 2 kali dalam setahun, hal ini disebabkan karena irigasi (pengairan) yang ada sangat baik karena walaupun musim kemarau datang selama 1 tahun para petani masih dapat bertani seperti biasanya.
Ternak sapi yang miliki oleh masyarakat sebagian besarnya ada yang dilepas terus menerus yang induknya diberi tanda khusus agar mudah dikenal, pemiliknya hanya mengecek dan memperkirakan jumlah perkembangan ternaknya setiap tahun dan jika suatu waktu jika membutuhkan biaya mendesak maka ternak itu dapat ditangkap dan dijual untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sedangkan sebagian kecilnya ternak diikat untuk digunakan sebagai pembajak sawah. Maka dari itu pemberian pakan pada ternak di kampung saya dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Untuk ternak yang ikat
Pada ternak yang dipelihara secara intensif pemberian pakan pada ternak dapat diperoleh dari :
- Ternak memperoleh pakan dari tempat digembalakan atau tempat ternak tersebut diikat
- Ternak memperoleh pakan dari limbah-limbah rumah tangga. Contohnya : kulit pisang, sisa sayur-sayuran dan lain-lain
- Dari hasil perkebunan ternak dapat memperoleh pakan seperti jambu mente dan batang pisang
- Untuk pakan rumput, peternak memperoleh rumput dengan cara memotong rumput di pematang sawah, di pinggir jalan dan bagian lahan sawah yang belum digarap oleh ternak atau mesin kontraktor.
- Untuk legume kita dapat memberikan kepada ternak dengan cara memotong ranting-ranting pohon yang dapat dimakan atau dikomsumsi oleh ternak.


2. Untuk ternak yang dilepas
Pakan yang diperoleh untuk ternak yang dilepas sangat berfariasi, karena ternak yang dilepas bertempat di pegunungan dan dataran jadi secara tidak langsung jenis pakan yang dikomsumsi oleh ternak berbeda-beda mungkin yang berada di pegunungan sebagian besar mengkomsumsi legum sedangkan pada ternak yang berada di dataran rendah dapat mengkomsumsi sebagian besar rerumputan dan sedikit legum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar