A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sistem pencernaan sangat berpengaruh dalam proses kehidupan makluk hidup. Pengetahuan tentang organ pencernaan sangat penting karna berhubungan erat dengan proses pencernaan termasuk absorbs. Proses pencernaan sepertti sebuah Industri , misalnya industry testil yang menghasilakan pakian, dalam industry iniada tiga kompenen yang harus di lewati yaitu input, proses, dan output selain itu ada limbah . kalau dalam industri tekstil inputnya yaitu berupa bahan baku yaitu benang lalu di masukkan dalam mesin dip roses untuk mengolah bahan baku tersebut lalu keluarlah hasilnya berupa pakian, samahalnya dalam proses pencernaan ada tiga komponen yaitu input,proses dan ouput. kalau berbicara tentang pencernaan ipunya berupa bahan makanan ,bahan makanan ini di gunakan sebagai bahan baku,tidak mungkin proses pencernaan terjadi tanpa adanya bahan baku yang akan di cerna. Oleh karna itu akan di bahas dalam makalah ini.
Pemberian pakan pada ternak ruminansia maupun pada ternak ruminanisa secara praktis memerlukan keterangan dasar mengenai zat-zat makanan yang terkandung di dalam bahan makanan dan zat-zat yang di perlukan oleh tubuh esuai dengan status fisilogisternak. Akan tetapi secara ilmiah pemberian pakan pada ternak memerlukan pengetahuan tentang at-zat makanan dan metabolismenya. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas juga mengenai klasifikasi bahan pakan.
2. Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini adalah sbb:
1. Untuk mengetahui bagian - bagian organ pencernaan pada ternak ruminansia dan unggas
2. Untuk mengetahui bagian-bagian saluran pencernaan pada ternak ruminansia dan unggas.
3. Untuk mengetahui bahan-bahan pakan yang yang dapat di cerna pada ternak
4. Untuk mengetahui perbedaan (organ pencernaan dan bahan pakan) pada ternak ruminansia dan unggas
3. Waktu dan Tempat
1. Waktu : Jum’at, 29 Januari 2010, Pukul 08 : 00 – selesai
2. Tempat : Laboratorium Fapet Undana
4. Alat dan Bahan
1. Alat :
- Pisau
- Mistar / penggaris
- Plastik
2. Bahan
- Saluran pencernaan ternak kambing
- Saluran pencernaan ternak ayam
- Bahan-bahan pakan:
o Jagung
o Tepung ikan
o Lamtoro
o Neobro (nutrient fit aditif)
B. HASIL PENGAMATAN
1. Fisiologi Pencernaan pada Ternak Ruminansia (kambing)
a. Mulut
Pencernaan pakan pada ternak ruminansia (kambing) diawali dari mulut yang dibantu oleh organ-organ yang ada di dalamnya:
• Gigi berfungsi sebagai memotong pakan
• Lidah berfungsi sebagai pembolak - balik pakan
• Kelenjar saliva berfungsi sebagai melicinkan pakan agar pakan lebih mudah untuk ditelan.
b. Lambung
Pada ternak ruminansia atau lebih dikenal dengan hewan memamah biak (kambing), lambung terdiri atas 4 bagian yaitu:
• rumen (perut besar) : memiliki panjang 39 cm
• retikulum (perut jala) : memiliki panjang 17 cm
• omasum (perut kitab) : memiliki panjang 10 cm
• abomasum (perut masam) : memiliki panjang 27 cm
c. Usus halus
Usus halus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang yaitu 1495 cm, yang terdiri dari tiga bagian yaitu :
• Duodenum
• Jejunum
• Ileum
Di dalam usus halus pencernaan pakan juga dibantu oleh
• Getah duodenum
• Getah pancreas
• Empedu
• Getah villi
d. Usus besar
Usus besar memiliki panjang 420 cm, terdiri atas 3 yaitu:
• Sekum
• Colon
• Rectum
2. Fisiologi Pencernaan pada Ternak Unggas
a. Mulut
b. Oesofagus : memilki panjang 13 cm
c. Tembolok (Crop)
d. Proventrikulus : memliki panjang 4 cm
e. Ventrikulus (gizzard) : Ventrikulus memiliki panjang 5 cm.
f. Usus halus
g. Usus halus memilki panjang 107 cm, terbagi atas 4 bagian yaitu:
• Duodenum
• Jejenum
• Ileum
• Coecum
• Seka kiri : 16 cm
• Seka kanan : 13 cm
h. Usus besar
i. Kloaka
3. Bahan-bahan pakan
- Jagung
- Tepung ikan
- Lamtoro
- Neobro (nutrient fit aditif)
C. PEMBAHASAN
Proses pencernaan ternak ruminansia dan non ruminansia berdasarkan susunan anatomi dan fisilogi organ pencernaan terdapat banyak perbedaan. Perbedaan ternak tersebut di sebabkan adanya perbedaan jenis pakan dan proses pencernaan. Keistimewaan yang khas dimiliki oleh ternak rumunansia karena mempunyai rumen yang besar. Pada ternak ruminansia, fermentasi mikrobiologis sangat ekstensif terutama terhadap bahan makanan nabati yang mengandung selulosa. Oleh karena itu, sesuai praktikum proses pencernaan pada ternak ruminansia dan non ruminansia khususnya ternak kambing dan ayam akan dibahas lebih lanjut mengenai organ pencernaannya.
1) Organ Pencernaan pada Ternak Ruminansia
- Mulut
Pencernaan di dalam mulut bertujuan untuk memecah pakan agar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mencampurnya dengan saliva sehingga pakan mudah ditelan. Fungsi saliva yaitu untuk menjaga pH rumen, sebab asam yang terjadi selama fermentasi akan dapat menurunkan pH cairan rumen 2,5-3,0. Saliva dalam mulut berasal dari 3 pasang kelenjer yaitu:
• kelenjer submaksilaris atau sub mandibularis yang terletak pada sisi ruang bawah.
• Kelenjer sub lingualis yang terletak dibawah lidah, dan
• kelenjer parotis yang terletak didepan masing-masing telinga.
Pada rongga mulut pencernaan dapat terjadi baik secara mekanis maupun chemis.Di dalam mulut terdapat gigi, lidah dan saliva yang memiliki fungsi masing-masing. Fungsi gigi adalah memotong, merobek atau menghancurkan bahan makanan ketika berada dalam mulut. Proses ini dinamakan proses pencenaan secara mekanik dengan bantuan saliva dan lidah.
Saliva (air ludah) terdiri atas tiga yaitu glandulae parotidae, glandulae mandibularis ,glandulae sub ligualis minor dan major yang berfungsi untuk melicinkan pakan agar memudahkan masuk ke oesophagus.
Gigi
Tulang gigi tersusun atas zat dentin, yang di dalamnya terdapat sumsum gigi atau pulpa. Pada bagian ini terdapat serabut syaraf dan pembuluh darah. Semen yaitu bagian pelapis bagian dentin (tulang gigi) yang masuk ke rahang.
Lidah
Selain alat pengecap lidah juga memiliki fungsi sebagai : Membantu untuk membolak-balik makanan dan membantu mendorong makanan dalam proses penelanan
Kelenjar ludah (glandula salivales) : Pada rongga mulut terdapat 3 pasang saluran dari kelenjar ludan: glandula parotis, glandula submaxilaris dan glandula sublingualis.
Fungsi air ludah :
1. Untuk memudahkan penelanan dan pencernaan. Yang berbentuk lendir berperan dalam penelanan, sedang yang berbentuk ca
2. Sebagai pelindung selaput mulut dari panas, dingin, asam dan basa.
- Oesophagus
Merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung. Sepertiga bagian atasnya terdiri dari otot lurik, sedang duapertiga bagian bawahnya terdiri dari otot polos. Makanan pada saluran ini hanya memerlukan waktu 6 detik untuk sampai ke lambung sebab adanya gerak peristaltik (meremas) dinding oesofagus. Gerakan ini terjadi karena otot memanjang dan melingkar dinding oesofagus mengerut bergantian. Lubang oesophagus terlihat besar dan relative lebih besar dari oesophagus hewan-hewan ruminansia tetapi pendek. Diameter pada kambing 2,5 cm dan panjangnya.
- Lambung
Lambung Ruminansia terdiri atas 4 bagian yaitu : rumen, reticulum, omasum, dan abomasum.
Pada waktu rumenensia masih menyusui rumen dan Reticulum berkembang sempurna sehingga air susu terus masuk kedalam Omasum dan abomasum.
Isi rumen tersusun dari air sebanyak 85-93% dan dibagi dalam 2 bagian yaitu :
• Bagian bawah yang keadaannya cair dengan partikel-partikel pakan yang larut.
• Bagian atas yang mengandung bahan pakan yang masih kasar.isi Rumen selalu mengalami pencampuran dengan adanya gerakan atau kontraksi yang teratur dari dinding rumen dan juga dengan adanya ruminas.
Isi rumen selalu mengallami pencampuran dengan adanya gerakan atau kontraksi yang teratur dari dinding rumen. Pencernaan pakan di dalam Ruminoretikulum di lakukan oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme rumen.
Merupakan kantong besar yang terdapat di bawah sekat rongga badan, sedikit agak ke kiri. Lambung terdiri atas 3 daerah, yaitu :
• daerah kardiak : paling dekat dengan hati dan merupakan tempat masuk pertama kali makanan dari oesofsagus
• daerah fundus : bagian tengah yang membulat
• daerah pilorus : bagian bawah yang paling dekat dengan usus halus
Akibat dari kontraksi otot lambung makanan akan teraduk sehingga menyebabkan makanan berbentuk seperti bubur disebut chyme. Bagian dalam dari dinding lambung menghasilkan lendir atau musin, sedang bagian fundus menghasilkan getah lambung.
Dinding lambung dapat menghasilkan hormon gastrin dan mengandung kelenjar getah lambung. Hormon gastrin berguna untuk merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar getah lambung dapat menghasilkan HCl, pepsinogen dan renin. Fungsi HCl :
Menyebabkan lingkungan asam (pH 1 – 3) sehingga dapat membunuh kuman penyakit yang masuk bersama makanan
Mengaktifkan getah lambung yang mengandung pepsinogen, yang oleh HCl diaktifkan menjadi pepsin yang berfungsi memcah protein menjadi pepton
Membantu membuka menutup sfingter yang terdapat di antara pilorus dengan usus 12 jari (duodenum)
Merangsang kelenjar dinding sel usus untuk menghasilkan sekretin (hormon yang merangsang pengeluaran getah pankreas) dan kolesitokinin (hormon yang merangsang pengeluaran empedu)
Lambung juga menghasilkan enzim renin yang berfungsi untuk menggumpalkan kasein dalam susu.
Ternak ruminansia mempunyai lambung yang sangat beasar dibangdingkan dengan Hewan Non ruminansia, yaitu mengisi kira-kira ¾ dari ruang perut.sebagian besar terletak sebelah kiri dari ruang perut dan sedikit melewati garis median kesebelah kanan,hanya sebagian kecil saja yang diisi oleh gulungan usus dan limfa.
- Usus halus
Usus halus merupakan tempat terjadi penyerapan zat-zat makanan terutama pada jejenum dan ileum. Usus halus pada semua ternak termasuk Ruminansia terdiri atas 3 bagian yaitu:
a. Duodenum (usus 12 jari)
b. Jejunum (usus kosong)
c. Ileum (usus penyerapan)
- Usus besar
Usus besar terdiri atas 3 yaitu:
a. Sekum
b. Colon
c. Rectum.
Getah pencernaan
Getah percernaan mempunyai peranan penting didalam proses pencernaan karena di dalam getah pencernaan tersebut terkandung berbagai macam ensim.Ada 5 macam getah pencernaan yang utama yaitu :
- Saliva
- Getah lambung
- Getah usus
- Empedu
- Getah pancreas
Pankreas berfungsi sebagai “endokrin” (sekresi hormon pada sel langerhans, misalnya insulin). Selain berfungsi sebagai “endokrin”, pankreas juga memiliki fungsi eksokrin (sekresi seta h pankreas) di dalam gerah pankreas terdapat enzim (HCO3)2 dan Cl-. Fungsinya adalah untuk memproduksi enzim dan solubilitas (pelarut) lemak atau minyak. Fungsi eksokrin di kontrol oleh hormone skretin dan pakreozimin (meningkat), saraf fagus (menurun), pH ingesta yang ingestanya bersifat asam, sehingga sekresi getah pangkreas meningkat.
2) Organ Pencernaan pada Ternak Unggas
Unggas tidak mempunyai bibir, pipi dan gigi tetapi mempunyai paruh sebagai gantinya sehingga pakan yang berada dalam mulut langsung di telan masuk kedalam tembolok yang merupakan pembesaran oesophagus.
a. Mulut
Pakan masuk mulut dalam keadaan utuh atau sudah dikoyak oleh paruh, kemudian dengan tekanan lidah akan masuk ke rongga pharink dank e oesofagus. Dalam mulut menghasilkan saliva yang mengandung amylase dan maltase, pencernaan belum optimal karena di mulut pakan hanya lewat.
b. Oesofagus
Di dalam oesofagus pakan akan menuyju ke tembolok dengan bantuan mucosa yang dihasilkan oleh oesofagus.
c. Tembolok (Crop)
Tembolok adalah modifikasi dari oesofagus yang berfungsi menyimpan pakan sementara. Di tembolok pakan sekaligus direndam sehingga menjadi lebih lunak.
d. Proventrikulus
Proventrikulus atau juga disebut dengan perut kelenjar yang mensekresikan pepsinogen dan HCl untuk mencerna Protein dan lemak. Pencernaan belum maksimal karena di proventrikulus pakan hanya tinggal sebentar.
e. Empedal (gizzard)
Berfungsi sebagai pelumat pakan dan mencampur dengan air sehingga menjadi pasta (Chymne). Kekuatan empedal dipengaruhi dari kebiasaan makan ayam, ayam yang hidup bebas berkeliaran memilki empedal yang lebih kuat dari pada empedal ayam yang dikurung dengan pakan yang lebih lunak. Pada empedal disekresikan coilin untuk melindungi permukaan empedal terhadap kerusakan yang disebabkan oleh pakan atau benda lain yang tertelan. Di empedal ini pakan dicerna secara mekanik.
f. Usus halus
Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Duodenum
Bagian ini adalah bagian paling atas dari usu halus. Di sini terjadi pencernaan yang paling aktif dengan hidrolisis dari nutrient kasar yang berupa pati lemak dan protein. Penyerapan hasil pencernaan sebagian besar terjadi di duodenum ini. Di duodenum disekresikan enzim dari pankreasdan dari getah empedu.
b. Jejenum
Adalah kelanjutan duodenum yang berfungsi seperti duodenum yaitu penyerapan makanan yang belum selesai saat di duodenum.
c. Ileum
kelanjutan dari jejunum dengan fungsi yang sama yaitu penyerapan makanan dan pencernaan secara enzimatis.
Coecum
Terdiri atas 2 ceca atau saluran buntu. Nutrient yang tidak tercerna akan mengalami dekomposisi oleh microba coecum. Tetapi penyerapan sangat sedikit. Di coecum pakan mengalami pencernaan secara mikrobiologi.
g. Usus besar
Atau disebut juga intestinum crasum. Disini terjadi perombakan partikel pakan yang tidak tercerna oleh mikroorganisme menjadi feses. Di bagian ini juga bermuara saluran urine dari ginjal. Sehingga urine dan feses yang keluar akan menjadi satu dan disebut ekskreta. Feses dan urine juga akan mengalami penyerapan air sekitar 72-75%. Disini juga terdapat muara saluran reproduksi.
h. Kloaka
Adalah tempat keluarnya ekskreta juga telur pada ayam betina. Pakan dalam saluran pencernaan ayam kurang lebih 4 jam.
3) Klasifikasi Bahan Pakan
Bahan makanan ternak atau pakan dapat diartikan sebagai semua bahan yang dapat di makan oleh ternak . Bahan pakan mengandung sejumlah senyawa yang di butuhkan oleh ternak dalam menunjang proses kehidupan yang di sebut zat makanan . zat makanan berasal dari dua sumber yaitu nabati dan hewani.
Bahan pakan mempunyai kandungan seratnnyang berbeda sehingga di jadikan acuan pengelompokan bahan pakan . bahan pakan di bedakan menjadi 8 yaitu :
1. Pakan kasar
Pakan kasar merupakan hijauwan kering dan jerami yang di cirikan dengan kandungan serat kasar lebih dari 10% dan mempunyai dinding sel diatas 35%
2. Hijauan
Hijauan merupakan makanan pokok bagi ternak ruminansia yang berupa rumput, legume dan pohon makanan ternak lainnya. Hijauan dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu hijauan segar dan hijauan kering.
3. Silase
Silase merupakan makanan ternak yang sengaja disimpan dan diawetkan dengan proses fermentasi dengan maksud untuk mendapatkan bahan pakan yang masih bermutu tinggi serta tahan lama agar dapat diberikan kepada ternak pada masa kekurangan pakan ternak.
4. Sumber energy
5. Sumber protein
Merupakan bahan pakan dengan kandungan protein kasar 2%atau lebih yang berasal dari hewan (termasuk yang silase) dan tanaman
6. Sumber mineral
Merupakan semua bahan pakan yang mengandung cukup banyak mineral
7. Sumber vitamin
Vitamin adalah zat organik penting yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk berbagai reaksi metabolisme dan mempertahankan kesehatan tubuh. Vitamin terutama disuplai dari makanan. Sumber vitamin yang paling baik adalah makanan sehingga orang sehat yang makanannya bermutu baik mesti sudah mendapat jumlah vitamin yang cukup. Manusia tidak dapat mensintesa vitamin dalam tubuhnya kecuali vitamin D pada kulit, nicotinamide dan tryptophan.
Vitamin dikelompokkan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut di dalam air terdiri dari vitamin B (Thiamin, Riboflavin, Niacin, Folat, Vitamin B12, Vitamin B6 dan Biotin) dan C sedangkan vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K.
8. Pakan aditif
Pakan aditif merupakan pakan tambahan yang diberikan kepada ternak dan bukan merupakan pakan utama.
D. PENUTUP
Kesimpulan
1. Perbedaan antara ternak ruminansia dengan ternak unggas terletak pada organ pencernaan, yaitu pada lambung dimana ternak ruminansia memiliki lambung kompleks (rumen, reticulum, omasum, dan abomasum) sedangkan pada ternak unggas memilki lambung tunggal yaitu abomasum.
2. Pakan utama dari ternak ruminansia adalah hijauan sedangkan pada ternak unggas pakan utamanya adalah konsentrat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar